Senin, 13 Juli 2009

makalah akuh........

MAKALAH
Psikologi LINGKUNGAN

tentang
 “PENCEMARAN LINGKUNGAN”










Oleh:
FAUZI RAHMAN
NIM: 83372
PSIKOLOGI B/07







PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2008
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
BAB II METODE PENULISAN
A. OBJEK PENULISAN
B. DASAR PEMILIHAN OBJEK
C. METODE PENGUMPULAN DATA
D. METODE ANALISIS 
BAB III PEMBAHASAN
a. Gambaran dari Pencemaran Tanah
b. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
c. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Tanah
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA




KATA PENGANTAR


  Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat selesai sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis membahas “Pencemaran Tanah”, yaitu suatu keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.  
  Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman kita mengenai pencemaran tanah, dampaknya terhadap lingkungan dan usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk menanggulang dampak pencemaran tanah tersebut, sekaligus juga untuk melengkapi tugas akhir semester mata kuliah “Psikologi Lingkungan” 
 Dalam penulisan makalah ini penulis tidak terlepas dari segala kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,








  Bukittinggi, Juli 2009



  Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.
Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.
Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.
Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.
Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai pencemaran tanah beserta dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. sebagai bahan kajian bagi mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan
2. sebagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran yang sedang dikaji

C. RUANG LINGKUP
Makalah ini membahas mengenai pencemaran tanah, mulai dari gambaran tentang pencemaran tanah, dampak pencemaran tanah, dan cara menanggulangi pencemaran tanah tersebut.









BAB II
METODE PENULISAN

A. OBJEK PENULISAN
Objek penulisan mencakup gambaran/ penjelasan tentang pencemaran tanah, dampak yang ditimbulkan, dan cara penanggulangan pencemaran tanah.
B. DASAR PEMILIHAN OBJEK
Objek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran tanah, karena tanah merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat penting. Semua manusia pasti sangat tergantung akan keberadaan tanah tersebut. Namun, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara pengolahan tanah yang tepat tanpa banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku – buku atau dari sumber media internet yang terkait dengan pencemaran lingkungan.
D. METODE ANALISIS
Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah.










BAB III
PEMBAHASAN


a. Gambaran dari Pencemaran Tanah
Sebagaimana udara dan air, tanah merupakan komponen penting dalam hidup kita. Tanah berperan penting dalam pertumbuhan mahluk hidup, memelihara ekosistem, dan memelihara siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat (ilegal dumping), kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komersial, atau kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, yang kemudian tumpah ke permukaan tanah.Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.




b. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

c. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Tanah
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan.
Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan tindakan penanggulangan.
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

b. Langkah penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemaran tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat.
Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang-barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.

Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan (udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.










BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
B. Saran
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung salah satu unsur pendukung kehidupan. Oleh karena itu kita sebagai manusia diharapkan dapat menjaganya dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran tanah. Dengan begitu berarti kita telah melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan (tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.








DAFTAR PUSTAKA


Sitanala A & Ernant S .2008. Penyelamatan Tanah, Air Dan Lingkungan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Supriana, Jatna .2008. Melestarikan Alam Indonesia . Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah
http://www.blogpribadi.com/2009/07/pencemaran-tanah.html
http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-tanah.html
http://madja.wordpress.com/2007/12/20/pencemaran-tanah/
http://personal.ftsl.itb.ac.id/asep/profile/pencemaran-tanah/

Rabu, 08 Juli 2009

alamat blog

http://www.bangfad.com/novel-online

Minggu, 24 Mei 2009

Pemikiran Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh. Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.
Berikut ini ringkasan tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow.
1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:
Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat
Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.
2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
Adanya ekspektasi yang konsisten
Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil.
Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa:
Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
b. Hubungan Siswa dengan Siswa:
Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara siswa
Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian.
Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
Sekolah mengembangkan tutor sebaya
Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.
4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab.
Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.
b. Penghargaan dari pihak lain
Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
Mengembangkan program “star of the week”
Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.
c. Pengetahuan dan Pemahaman
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry
Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdiskusi.
d. Estetik
Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
Ruangan yang bersih dan wangi
Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah
5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya
Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya
Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif
MOTIVASI BELAJAR
Dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar melibatkan pihak-pihak sebagai berikut.
1. Siswa
Siswa bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri untuk meningkatkan motivasi belajar pada dirinya agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Motivasi berupa tekad yang kuat dari dalam diri siswa untuk sukses secara akademis, akan membuat proses belajar semakin giat dan penuh semangat.
2. Guru
Guru bertanggungjawab memperkuat motivasi belajar siswa lewat penyajian bahan pelajaran, sanksi-sanksi dan hubungan pribadi dengan siswanya. Dalam hal ini guru dapat melakukan apa yang disebut dengan menggiatkan anak dalam belajar.[8] Usaha-usaha yang digunakan dalam mengiatkan adalah :
a. Mengemukakan pertanyaan
b. Memberi ganjaran
c. Memberi hadiah
d. Memberi hukuman/sanksi
Kreativitas serta aktivitas guru harus mampu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Sehingga siswa akan lebih terpacu motivasinya untuk belajar, berkarya, dan berkreasi.
3. Orang tua atau keluarga dan lingkungan
Tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Selain itu motivasi sosial dapat timbul dari orang-orang lain di sekitar siswa, seperti dari tetangga, sanak saudara, atau teman bermain.[9]
Fungsi keluarga adalah sebagai motivasi utama bagi peserta didik, karena memiliki intensitas yang lebih tingi untuk menanamkan motif-motif tertentu bagi proses pembelajaran anak.[10]
Hal paling mendasar yang digunakan sebagai motivasi dasar dalam islam adalah, pentingnya menanamkan unsur-unsur ideologi dalam proses pembelajaran, sehingga dalam proses perjalanan pembelajaran siswa tidak mengalami kegoncangan jiwa yang bisa menghambat hasil dari pendidikan itu sendiri.[11]
BAKAT
mulai dari tingkat TK hingga SMA, banyak siswa yang memiliki bakat terpendam. Sehingga dengan adanya PSP, bakat tersebut bisa tersalurkan.
"Saya sangat mendukungnya. Selama kegiatannya arahnya bertujuan postif dan membangun kreativitas di kalangan siswa. Tersalurkannya bakat siswa dalam berkesenian, akan memberikan banyak manfaat. Daripada pelajar melakukan hal-hal yang merugikan, mendingan melakukan hal-hal yang bersifat positif seperti yang ada dalam seluruh rangkaian kegiatan PSP
Aktifitas tertentu yang diadakan oleh sekolah bagi sebagian siswa akan menjadi sesuatu yang menyenangkan, tetapi bagi sebagian siswa lain menjadi satu beban yang berat, tergantung apakah siswa tersebut memiliki bakat dan minat yang cukup terhadap aktifitas tersebut. Menyadari kemungkinan adanya berbagai bakat terpendam dari siswa-siswi SKM, secara bertahap Yayasan MIKA berupaya untuk menolong siswa menggali dan mengasah bakat mereka.
Bakat merupakan talenta untuk membangun kekuatan pribadi anak di masa mendatang. Kesadaran akan sisi kekuatan seorang anak perlu digali dengan bantuan orang tua. Kesadaran akan pentingnya mengembangkan sisi kekuatan anak-anak ini tampaknya sangat disadari oleh orang tua dan pendidik yang membimbing siswa-siswa berkebutuhan khusus dalam mengolah pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam bidang seni, salah satunya
KREATIVITAS
JIKA diamati, proses pembelajaran yang harus dikembangkan guru-guru dalam Kurikulum 2004 atau lebih dikenal Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mulai diterapkan secara serentak pada tahun ajaran 2004/2005, salah satu di antaranya menekankan kepada upaya mengembangkan kreativitas siswa secara optimal.
Begitu pentingnya pengembangan kreativitas siswa tersebut dapat diamati dari bergesernya peran guru yang semula sering mendominasi kelas, kini harus lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil peran lebih aktif dan kreatif dalam suasana yang menyenangkan (learning must be enjoy). Bagaimanapun akan sulit membangun pemahaman yang baik pada para siswa, jika fisik dan psikisnya dalam keadaan tertekan.
Kreativitas siswa dimungkinkan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan sekolah, turut menunjang mereka dalam mengekspresikan kreativitasnya.
Di lingkungan sekolah perlu diupayakan suatu iklim belajar yang menunjang pendayagunaan kreativitas siswa. Untuk itu, guru-guru perlu memperhatikan beberapa hal.
(1) Bersikap terbuka terhadap minat dan gagasan apapun yang muncul dari siswa. Bersikap terbuka bukan berarti selalu menerima tetapi menghargai gagasan tersebut. (2) Memberi waktu dan kesempatan yang luas untuk memikirkan dan mengembangkan gagasan tersebut. (3) Memberi sebanyak mungkin kesempatan kepada siswa untuk berperan serta dalam mengambil keputusan. (4) Menciptakan suasana hangat dan rasa aman bagi tumbuhnya kebebasan berpikir eksploratif (menyelidiki). (5) Menciptakan suasana saling menghargai dan saling menerima, baik antar siswa maupun antar guru dan siswa. (6) Bersikaplah positif terhadap kegagalan siswa dan bantulah mereka agar bangkit dari kegagalannya tersebut

Riset MI ini berbasis 8 kecerdasan yang menjadi dasar teori MI. dan ini bisa menjadi langkah awal dalam memahami konsep belajar di kelas lebih baik lagi, karena apa saja yang akan dilakukan terhadap kelas maka seorang guru harus melihat komponen apa saja yang tersedia dikelas (MI-nya) dengan demikian siswa sebagai Customer yang harus dilayani oleh Guru sebagai fasilitator akan benar - benar terpuaskan. dan apa yang terjadi bila siswa terpuaskan ? maka mereka akan merasa Enjoyed dalam belajar dan menghadapi pembelajaran.
KECERDASAN SISWA
1. KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.
2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.
3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.
4. KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
5. KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.6.
KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.
7. KECERDASAN KINESTETIKKecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.
8. KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.

1. IQ vs EQ
Keberadaan EQ (Kecerdasan Emosi) yang mampu mengalirkan sikap-sikap integritas, komitmen, visi serta kemandirian, saat ini memang mutlak dibutuhkan.
Eksistensi EQ yang dulu belum mampu dilihat oleh kebanyakan orang, kini dinilai patut disejajarkan bahkan berada di atas IQ (Kecerdasan Otak).
Para eksekutif, manajer dan wiraswastawan berhasil menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka menggantungkan diri pada dorongan suara hati sebagai sumber kecerdasan emosi dalam hampir semua keputusan dan interaksi yang diambilnya.
Sistem pendidikan kita selama ini, terlalu menekankan pentingnya nilai akademik atau kecerdasan otak (IQ) saja, jarang dijumpai pendidikan tentang kecerdasan emosi (EQ) yang mengajarkan : intregitas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas, ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, prinsip kepercayaan, penguasaan diri atau sinergi.
Hasil survey nasional di Amerika Serikat, apa yang diinginkan oleh para pemberi kerja adalah “ketrampilan teknik tidak seberapa penting bila dibandingkan kemampuan adaptasi (belajar) dalam pekerjaan yang bersangkutan”, diantaranya : kemampuan mendengar dan berkomunikasi secara lisan, adaptasi, kreativitas, ketahanan mental terhadap kegagalan, keparcayaan diri, motivasi, kerjasama tim serta keinginan memberi kontribusi terhadap perusahaan.
Kemampuan akademik, nilai rapor, predikat kelulusan pendidikan tinggi tidak bisa menjadi tolok ukur seberapa baik kinerja seseorang dalam pekerjaannya atau seberapa tinggi sukses yang mampu dicapai.
1. EQ vs SQ
Ketakjuban akan EQ (Kecerdasan Emosi) tidak terlalu lama berlangsung, karena muncul pendapat baru bahwa EQ dan IQ hanya berorientasi pada materi semata-mata.
Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan temuan ilmiah yang pertama kali digagas oleh Danah Johar dan Ian Marshall yang didefinisikan sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia.
Dalam ESQ (Emotional and Spiritual Quotient), kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif.
Pendidikan sekolah bukan lagi satu-satunya tumpuan keberhasilan seseorang dalam meraih kebahagiaan. Sistem pendidikan yang dikenal selama ini hanya menekankan pada nilai akademik, kecerdasan otak saja. Siswa dituntut belajar mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi sekedar supaya memeroleh nilai bagus yang dapat dijadikan bekal mencari pekerjaan.
Kecerdasan IQ ditengarai tidak berjalan seimbang dengan dua kecerdasan lainnya, yakni kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual. Di sisi lain, dijumpai kekerasan dan penyimpangan perilaku. Keahlian dan pengetahuan saja tidaklah cukup, perlu ada pengembangan kecerdasan emosi, seperti inisiatif, optimis, kemampuan beradaptasi.
Emotional Spiritual Quotient (ESQ) mencoba menjawab persoalan tersebut.
Konsep ESQ yang berlaku secara universal akan membawa seseorang pada ‘predikat memuaskan’ bagi dirinya serta sesama. ESQ yang dicetuskan Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Leadership Center, memandu seseorang dalam membangun prinsip hidup dan karakter berdasar ESQ Way 165. Bagaimana konsep ESQ dalam memengaruhi keberhasilan seseorang






























Referensi:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/24/aplikasi-teori-kebutuhan-maslow-di-sekolah/
http://yamika.org/011-skm-news-wadah-para-siswa-kembangkan-bakat-menulis.html
http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=13870
http://klipingut.wordpress.com/2008/01/04/mengembangkan-kreativitas-siswa-dalam-belajar/
http://peni1981.wordpress.com/2009/02/23/resume-tugas-esq-ary-ginanjar-agustian/
http://www.koranpendidikan.com/artikel/231/sekolah-hanya-fokus-iq-eq-dan-sq-terlewatkan.html

Senin, 02 Maret 2009

Pria lebih menderita bila putus cinta


Hubungan cinta tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang sukses hingga ke jenjang pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun lebih banyak hubungan cinta yang berakhir prematur dengan kedua pihak kembali menjalankan kehidupan lajangnya masing-masing. Ada yang berakhir baik-baik dengan keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat. Ada pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling mengucapkan sumpah serapah dan berurai air mata. Bagaimanapun juga, hubungan cinta yang kandas pasti sedikit banyak menimbulkan penderitaan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak mana sebenarnya yang paling menderita akibat putus cinta?
Prialah yang sebenarnya paling menderita, menurut David Zinczenko, kolumnis majalah Men’s Health. Ia menolak anggapan umum bahwa pria lebih tegar daripada wanita dalam menghadapi putusnya hubungan percintaan. Apa saja alasannya?


Pria Menyembunyikan Perasaannya. Ketika seorang pria diputuskan oleh pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: Biar saja, life still goes on. Caranya? 26% pria yang mengisi survei online Men’s Health melakukannya dengan minum-minum bersama teman-temannya. 36% pria akan menatap mantan pacarnya, tersenyum, dan mengucapkan terimakasih. Faktanya, kedua hal tersebut dilakukan pria untuk menutup-nutupi perasaannya. Ini adalah reaksi yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak gampang menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat lebih lemah. Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan perasaan terluka, marah, atau sedih dari dirinya. Sebaliknya, wanita yang putus cinta biasanya langsung menangis (atau mengekspresikan emosinya) saat itu juga, dan wanita juga cenderung lebih to-the-point ketika mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya mereka akan lebih cepat menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu dibandingkan pria.

Pria Punya Lebih Sedikit Teman Curhat. Salah satu alasan mengapa wanita lebih cepat pulih dari penderitaan pasca putus cinta daripada pria adalah karena wanita memiliki lebih banyak teman yang bisa diandalkan untuk bercerita. Penelitian menunjukkan bahwa pria mengandalkan hubungan cinta untuk mendapatkan kedekatan emosional dan dukungan sosial, sementara wanita bisa mendapatkan hal yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita. Begitu wanita mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja, kalau perlu kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis umum, agar perasaannya bisa lebih enak. Pria, di sisi lain, cenderung lebih enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru beberapa bulan kemudian, ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia berani bercerita kepada teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia kembali lagi dengan si mantan.

Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi. Setelah putus cinta, pada awalnya pria mungkin akan merasa semangat membayangkan wanita-wanita yang akan ia kencani di masa depan. Namun setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau ketigabelas kalinya, barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu yang panjang untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami bersama mantannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mampu menyesuaikan diri ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka sudah memikirkan adanya kemungkinan itu, sementara pria biasanya lebih tidak siap dengan putus cinta. Perasaan nyaman secara emosional membuat pria merasa beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya, hal ini seringkali baru disadari ketika si dia sudah berubah status menjadi mantan pacar. 

Gambaran Pacaran Pria Yang (Terlalu) Ideal. Banyak kasus putus cinta merupakan reaksi sesaat atas apa yang dirasa sebagai kebosanan; bosan dengan aktivitas, pembicaraan, dan pertengkaran yang itu-itu saja. Kalau kembali melajang, pria mungkin merasa ia akan menjalani hidup yang lebih menarik; tanpa komitmen, bebas pergi ke mana saja, dan bebas bergaul dengan wanita-wanita yang bisa dijadikan pacar baru. Barulah ketika benar-benar melajang ia sadar bahwa hidupnya tidak menjadi seperti itu, bahkan sekarang waktunya tersita oleh pekerjaan. Ia pun kembali merindukan keintiman yang dia alami pada masa pacaran dulu. Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman sosial, seksual, dan intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat menyadari bahwa keintiman adalah dasar dari hubungan yang tahan lama, dan bukannya sekedar variasi aktivitas.

Menurut Zinczenko pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan mengalami stres, depresi, dan kecemasan ketika putus cinta dibandingkan dengan wanita. Itu menurut dia. Bagaimana pendapat anda? Apakah anda memiliki pengalaman yang membenarkan atau menyangkal pendapat ini?

apakah mimpi bisa mengungkap kebenaran????


Hampir setiap orang pernah bermimpi, tetapi tahukah Anda akan arti dari mimpi-mimpi Anda? Mulai dari Socrates dan Descartes sampai ke Sigmund Freud dan Carl Jung, para filsuf dan ahli jiwa yang paling terkenal sepanjang sejarah telah mencari tahu arti mimpi. 

Apakah mimpi, sebagaimana diyakini oleh Freud dan Jung, sebuah jendela menuju alam bawah sadar kita, atau hanya produk yang tidak bermakna dari sisitim saraf kita saat tidur. Pertanyaan ini masih hangat diperdebatkan oleh para peneliti mimpi, tetapi sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan kalau sebagian besar orang-orang di luar bidang ini kelihatannya meyakini kalau mimpi mempunyai arti. 

 "6 survei terpisah mengenai populasi yang sangat berbeda-beda menunjukkan, orang-orang cenderung percaya bahwa mimpi mereka menunjukkan kebenaran yang tersembunyi mengenai diri mereka sendiri dan dunia," ujar pakar ilmu jiwa dan peneliti studi Carey K. Morewedge, PhD. 

Pada faktanya, survei menunjukkan bahwa orang-orang yang bermimpi mempunyai beban yang lebih banyak daripada pikiran-pikiran sadar mereka. "Orang-orang cenderung berpikir bahwa mimpi menunjukkan emosi dan kepercayaan yang tersembunyi dan mereka seringkali merasa kalau mimpi mereka lebih bermakna daripada pikiran-pikiran mereka saat terbangun," kata Morewedge."Tetapi kita juga menemukan bahwa orang-orang memaknai setiap mimpi dengan cara yang berbeda." 

Mimpi adalah kepercayaan 

Dalam sebuah studi yang didisain untuk menentukan apakah orang-orang dari kebudayaan dan latar belakang yang berbeda mempunyai kepercayaan yang sama mengenai arti mimpi, Morewedge dan teman-temannya Michael Norton dari Harvard Business School meminta mahasiswa untuk menilai teori-teori yang berbeda mengenai pentingnya mimpi. 

Kelompok siswa yang ditanyai termasuk mahasiswa science dari Amerika Serikat, mahasiswa ekonomi dari India, dan mahasiswa psikologi di Korea Selatan. Terlepas dari perbedaan budaya, sebagian besar mahasiswa mendukung ide bahwa mimpi menunjukkan kebenaran yang tersembunyi. Survei nasional yang dilakukan di Amerika juga menunjukkan hal yang sama. 

Dalam sebuah studi yang didisain untuk mencaritahu bagaimana mimpi mempengaruhi kebiasaan pas bangun, para penelita meminta pekerja yang pulang pergi ke Boston untuk membayangkan satu dari empat skenario yang terjadi di malam sebelum melakukan perjalanan dengan pesawat yang telah terjadwal: secara sadar memikirkan mengenai kecelakaan pesawat, mendengar terosis menakuti, memimpikan kecelakaan pesawat, atau mendengar mengenai kecelakaan pesawat yang benar-benar terjadi pada rute yang akan mereka ambil. 

Memimpikan kecelakaan pesawat menghasilkan tingkat kecemasan yang sama dengan mendengar kecelakaan yang sebenarnya. Para responden mengatakan, mereka akan lebih suka mengubah rencana perjalanan mereka setelah bermimpi mengenai kecelakaan daripada mendengar mengenai kecelakaan yang sebenarnya atau setelah mendengar ancaman teroris yang semakin banyak. 

Tetapi survei lain menunjukkan bahwa responden lebih memaknai mimpi yang menyenangkan kalau berkaitan dengan seseorang yang mereka sukai. Mimpi-mimpi yang kurang menyenangkan juga dianggap bermakna saat subjek mimpi tersebut tidak disukai. "Kita melihat mimpi sebagai sesuatu yang bermakna, tetapi ketika mimpi bertentangan dengan kepercayaan dan keinginan kita, kita cenderung kurang memaknai mimpi tersebut," ucap Morewedge. 

Seorang asisten profesor dari Harvard Medical School, Barret, meyakini bahwa mimpi sama seperti pikiran-pikiran ketika kita sadar, beberapa mimpi penting tetapi ada juga yang tidak berarti. "Sebagian besar dari hal-hal yang kita pikirkan hanyalah hal-hal kecil yang diulang-ulang tetapi sebagian dari pikiran kita merupakan hal yang besar dan berarti," ujar dia."Saya merasa mimpi juga sama. Beberapa diantaranya menunjukkan kebenaran yang tersembunyi tetapi beberapa diantaranya hanyalah bunga tidur." 
(*/webMD.com)

Senin, 23 Februari 2009

Teknik Merayu Sesuai Bintangnya


Tak mudah melakukan rayuan, apalagi bagi Anda yang merasa tidak romantis. Anda sudah memuji, memeluk, dan mengecupnya. Tetapi mengapa ia tak juga mengalihkan pandangannya dari suratkabar di hadapannya?
Seperti juga dalam hal pendekatan atau memperlakukan seseorang, melakukan rayuan yang menghasilkan respons sesuai keinginan juga membutuhkan pengenalan akan karakter pasangan Anda. Coba ikuti karakter sesuai bintangnya. Bila Anda belum cukup jeli mengenalinya, bukalah buku-buku zodiak yang memuat karakter pria sesuai bintangnya. Setelah itu, segera lancarkan rayuan Anda yang seolah tanpa sengaja, namun membuat pasangan Anda langsung meresponsnya. Contohnya seperti ini.

ARIES: 
1. Lakukan pendekatan secara elegan, karena pasangan akan menghargai inisiatif Anda.  
2. Rebahkan badan di dadanya, dan nikmati rengkuhan tangannya yang penuh hasrat. 
3. Masuklah ke dalam pesona pasangan Anda, jadikan ia bintang dalam pertunjukan Anda berdua.  

TAURUS: 
1. Masakkan makanan favorit pasangan Taurus Anda, lengkapi juga dengan lilin dan musik yang romantis. 
2. Meringkuk dalam pelukannya membuatnya merasa menjadi pelindung Anda yang paling hebat. 
3. Jangan pelit memberikan pujian. Pasangan akan merasakan betapa memuaskan hubungan Anda dengannya. 

GEMINI: 
1. Nikmati permainan saling menggoda bersamanya.  
2. Bermainlah tarik ulur. Pasangan Gemini akan mengejar Anda sampai kemana pun.  
3. Stimulasikan pikirannya, lalu tubuhnya. Pria Taurus tak tahan dengan pecinta yang cerdas. 

CANCER: 
1. Rencanakan sore yang tenang di rumah, lalu tinggallah berdua di dalam kamar sepuasnya.
2. Sirami pasangan dengan kebaikan Anda. Hal ini akan membuatnya terus merindukan Anda.
3. Bersikaplah rapuh, karena pria Cancer pasti akan menunjukkan pada Anda rasa aman secara emosional.

LEO: 
1. Beri pujian, betapa cerdas, menarik, dan cemerlangnya pasangan Anda.  
2. Jadikan Si Leo pusat perhatian. Ia akan senang berbagi bersama Anda.  
3. Bersikaplah lebih memberi. Pasangan akan menuntut Anda untuk menyerahkan fantasi Anda yang paling dalam.  

VIRGO: 
1. Tampillah secara sempurna. Sisi perfeksionis dari Virgo akan terlihat menarik bagi Anda hingga ke detilnya.  
2. Biarkan ia mengetahui betapa terkesan Anda dengan kemampuan analisanya yang tajam.  
3. Beri pujian pada niatnya untuk terus menjadi sempurna. Ia pun akan menunjukkan kesempurnaannya di atas ranjang.  

LIBRA: 
1. Ekspresikan minat Anda pada seni dan sastra. Pria Libra mencintai musik, seni, dan puisi.  
2. Minta pendapatnya tentang segala hal. Ia selalu suka untuk berdiskusi.  
3. Ramaikan hubungan Anda dengan kemeriahan dan pujian. Ia akan menunjukkan betapa menyenangkan dan sensualnya Anda. 

SCORPIO: 
1. Tampillah sepolos mungkin. Pria Scorpio menyukai daya tarik Anda yang begitu natural. 
2. Siapkan seprei dari satin dan lilin wangi. Ia akan melengkapinya dengan musik dan pijatan yang mesra.  
3. Berbagilah sebisa mungkin. Suami akan menuntut semua hasrat Anda yang belum terungkap, dan berusaha memenuhinya setiap hari.  

SAGITTARIUS: 
1. Bersikaplah antusias, energik, dan selalu siap dengan petualangan.  
2. Berikan kebebasan emosional maupun fisik, sehingga pasangan menunjukkan betapa hal itu membuat mereka merasa nyaman. 
3. Selalu siapkan peralatan untuk bepergian, karena ia selalu mengejutkan Anda dengan perjalanan ke tempat-tempat eksotis.

CAPRICORN: 
1. Tunjukkan penampilan seperti yang selalu ia minta. Ia akan segera paham tanda-tanda yang Anda kirimkan.  
2. Berikan hadiah yang menunjukkan betapa Anda memujanya, dan kemampuan Anda mengelola keuangan Anda.  
3. Bersabarlah. Good things come to those who wait.  

AQUARIUS: 
1. Berikan surprise berupa hadiah-hadiah kecil yang sudah lama ia impikan, namun tak mudah ia peroleh.  
2. Bersikaplah intim dengan pikiran pria Aquarius, sebelum berintim dengan tubuhnya. Ia akan segera membuat Anda terpikat.  
3. Berikan pujian pada keinginannya untuk membuat segala sesuatu menjadi ideal, seperti membuat kamar menjadi lebih romantis.  

PISCES: 
1. Biarkan sesuatu yang dramatis, seperti musik atau film, membuat Anda menitikkan air mata. Pria Pisces akan menghargai sensitivitas Anda.  
2. Ekspresikan cinta dalam berbagai cara, tanpa menggunakan kata-kata. Ia tetap mampu membacanya dengan menatap mata Anda.  
3. Tunjukkan bahwa kisah cinta klasik pun dapat terjadi pada Anda berdua. Ia akan menunjukkan bahwa kisah cinta ini begitu sensual.

Melupakan Si Dia yang Tak Patut Dicintai


Barangkali ini yang disebut cinta buta. Semua teman Anda membencinya, kecuali Anda. Meskipun dalam hati Anda pun tahu bahwa ia selalu mencela penampilan Anda, selalu menuntut perhatian Anda tapi tak pernah memberi, dan gemar flirting dengan siapa pun yang dianggapnya menarik, Anda tak sanggup berpisah dengannya. Pesonanya sungguh membuat hati Anda meleleh dan sulit melihat kenyataan betapa brengseknya dia.
Namun, ketika hubungan itu terus berlanjut dan Anda mulai didesak keluarga untuk memastikan keputusan Anda, Anda mulai bimbang. Apakah saya harus melanjutkan hubungan dengan pria yang kerap membuat saya sakit hati ini? Bagaimana bila saya tak bisa menemukan pria lain yang saya cintai seperti saya mencintai dia? Bila memang harus memutuskan hubungan, berapa lama yang saya butuhkan untuk melupakan dia?
Untuk dapat melupakan si dia dan memulai hidup Anda yang baru, Anda harus mulai berpikir dengan sungguh-sungguh.

1. Tanyakan dalam hati, apakah yang Anda harapkan dalam hubungan Anda bersamanya.
Ambil waktu untuk merenung sendiri, apa yang Anda inginkan dalam dirinya? Apakah dia yang mampu mendukung seluruh kegiatan Anda, seseorang yang menghargai Anda sebagai wanita, seseorang yang mencintai Anda dan keluarga Anda, atau apakah Anda dan dia memiliki mimpi yang sama mengenai keluarga kecil yang mencintai kebersamaan satu sama lain?

2. Apakah si dia mampu memenuhi harapan-harapan Anda?
Setelah mengetahui harapan Anda mengenai suatu hubungan, tanyakan pada diri Anda, apakah si dia mampu memenuhi harapan Anda tersebut? Apakah ia seorang egois yang tak pernah peduli apa keinginan Anda? Apakah ia cenderung menuntut Anda untuk memenuhi keinginannya saja?

3. Timbang-timbang sifat baik dan buruknya.
Buatlah daftar mengenai sifat-sifat baik dan sifat-sifat buruknya. Mana yang lebih banyak? Apakah sifat-sifat buruknya bisa dimaafkan, atau merupakan hal prinsip yang tak dapat Anda kompromikan lagi? Contohnya, "sering ngorok saat tidur" tentu lebih mungkin dimaafkan daripada "tidak pernah mau meminta maaf jika melakukan kesalahan". Tanyakan dengan jujur pada diri Anda, sanggupkah Anda hidup dengan sifat buruknya yang sudah permanen itu?

4. Apakah Si Dia memang mencintai Anda?
Kembali, jujurlah pada diri Anda, apakah Anda merasa Si Dia mencintai Anda? Bagaimana ia menunjukkan cintanya pada Anda? Dengan kata-katakah atau dengan perbuatankah? Bila Anda tidak menemukan bukti-bukti tersebut, mungkin ia memang tidak mencintai Anda. Bersikaplah realistis, untuk apa Anda berkeras melanjutkan hubungan dengan orang yang tidak mencintai atau menginginkan Anda?

5. Berikan waktu bagi Anda untuk mulai belajar melupakannya.
Ambillah kegiatan yang mungkin tidak disukainya sehingga mengurangi kemungkinan bertemu dengannya, hindari menerima teleponnya kapan saja ia menginginkan (mungkin tidur Anda seringkali terganggu karena ia inginnya menelepon Anda pukul 02.00 malam), minta sahabat Anda untuk sering mengingatkan agar Anda tidak sering-sering berusaha menelepon Si Dia lagi, buang benda-benda yang mungkin akan mengingatkan Anda padanya, dan... tempelkan daftar sifat buruknya di kepala Anda.